oBien asto
Selasa, 19 Februari 2013
Selasa, 04 Desember 2012
Pemograman Berorientasi Object
Pemrograman berorientasi objek
object-oriented programming
(OOP)
Merupakan paradigma
pemrograman yang berorientasikan kepada objek. Semua data dan fungsi
di dalam paradigma ini dibungkus dalam kelas-kelas atau objek-objek.
Bandingkan dengan logika pemrograman
terstruktur. Setiap objek dapat menerima pesan, memproses data, dan
mengirim pesan ke objek lainnya,
Konsep dasar dari Pemrograman Berorientasi
Objek Pemrograman orientasi-objek menekankan konsep berikut:
1. Kelas/ Class
kumpulan atas definisi data dan fungsi-fungsi
dalam suatu unit untuk suatu tujuan tertentu. Sebagai contoh 'class of dog'
adalah suatu unit yang terdiri atas definisi-definisi data dan fungsi-fungsi
yang menunjuk pada berbagai macam perilaku/turunan dari anjing. Sebuah class
adalah dasar dari modularitas dan struktur dalam pemrograman berorientasi
object. Sebuah class secara tipikal sebaiknya dapat dikenali oleh seorang
non-programmer sekalipun terkait dengan domain permasalahan yang ada, dan
kode yang terdapat dalam sebuah class sebaiknya (relatif) bersifat mandiri dan
independen (sebagaimana kode tersebut digunakan jika tidak menggunakan OOP).
Dengan modularitas, struktur dari sebuah program akan terkait dengan
aspek-aspek dalam masalah yang akan diselesaikan melalui program tersebut. Cara
seperti ini akan menyederhanakan pemetaan dari masalah ke sebuah program
ataupun sebaliknya.
Bisa dikatakan bahwa kelas adalah sebuah cetakan.
class patter :
Modifier Class Identifier {
}
2. Object
membungkus data dan fungsi bersama menjadi suatu unit dalam sebuah program komputer; objek merupakan dasar dari modularitas dan struktur dalam sebuah program komputer berorientasi objek.
3. Method
Dalam pemrograman berorientasi obyek , metode adalah subroutine (atau prosedur) terkait dengan kelas . Metode menentukan perilaku yang akan ditunjukkan oleh contoh dari kelas terkait pada waktu program dijalankan. Metode memiliki sifat khusus yang pada saat runtime, mereka memiliki akses ke data yang tersimpan dalam sebuah instance dari kelas (atau kelas contoh atau kelas objek atau objek) mereka berhubungan dengan dan dengan demikian mampu mengontrol keadaan contoh.Hubungan antara kelas dan metode ini disebut mengikat. Sebuah metode yang berhubungan dengan kelas dikatakan terikat ke kelas. Metode dapat terikat ke kelas pada waktu kompilasi (statis mengikat) atau ke suatu objek saat runtime.
Bisa disimpulkan bahwa method adalah kegiatan apapun yang dilakukan oleh kelas.
- Method terbagi atas dua (2) jenis, yaitu :
1. Method dengan Return Value
2. Method tanpa Return Value
4. Enkapsulasi
Enkapsulasi mengacu pada penciptaan mandiri modul yang mengikat fungsi pengolahan data. Merupakan jenis yang ditetapkan pengguna data yang disebut "kelas," dan satu instance dari kelas adalah "objek." Sebagai contoh, dalam sistem penggajian, kelas bisa menjadi manajer, dan Pat dan Jan bisa dua contoh (dua benda) dari kelas Manager. Enkapsulasi menjamin modularitas kode yang baik, yang menjaga rutinitas yang terpisah dan kurang rentan terhadap konflik dengan satu sama lain.
Dengan kata lain, Enkapsulasi merupakan pembungkus Atribuute untuk menghindari dari data yang ilegal.
- Terdapat Dua (2) tahap dalam Enkapsulasi, yaitu:
1. Instance Variable sebagai Private
2. Method sebagai akses.
5. Inheritance ( Pewarisan )
Kelas yang dibuat dalam hirarki, dan warisan memungkinkan struktur dan metode dalam satu kelas yang akan diturunkan hirarki. Itu berarti kurang pemrograman diperlukan saat menambahkan fungsi untuk sistem yang kompleks. Jika langkah yang ditambahkan di bagian bawah hirarki, maka hanya proses dan data yang terkait dengan langkah unik perlu ditambahkan. Segala sesuatu tentang langkah yang diwariskan. Kemampuan untuk menggunakan kembali benda-benda yang ada dianggap sebagai keuntungan utama dari teknologi objek.
Untuk Keyword dalam pewarisan ini adalah extends
6. Polymorfisme
Pemrograman berorientasi obyek memungkinkan prosedur tentang objek yang akan dibuat yang tepat jenis tidak diketahui sampai runtime. Sebagai contoh, sebuah kursor layar dapat mengubah bentuk dari panah ke garis tergantung pada modus program. Rutin untuk memindahkan kursor pada layar dalam menanggapi gerakan mouse akan ditulis untuk "kursor," dan polimorfisme memungkinkan kursor yang untuk mengambil apapun bentuk diperlukan saat runtime. Hal ini juga memungkinkan bentuk baru untuk dengan mudah diintegrasikan.
Bisa disimpulkan bahwa polymorfisme adalah kesamaan Identifier pada Method.
*) Terdapat dua Jenis dalam Polymorfisme, yaitu :
1. Overloading
Kesamaan method pada kelas sama hanya nama Parameter atribut berbeda.
2. Overriding
nama, parameter sama tetapi letaknya berbeda kelas.
TERIMAKASIH,
semoga bermanfaat
Bisa dikatakan bahwa kelas adalah sebuah cetakan.
class patter :
Modifier Class Identifier {
}
2. Object
membungkus data dan fungsi bersama menjadi suatu unit dalam sebuah program komputer; objek merupakan dasar dari modularitas dan struktur dalam sebuah program komputer berorientasi objek.
3. Method
Dalam pemrograman berorientasi obyek , metode adalah subroutine (atau prosedur) terkait dengan kelas . Metode menentukan perilaku yang akan ditunjukkan oleh contoh dari kelas terkait pada waktu program dijalankan. Metode memiliki sifat khusus yang pada saat runtime, mereka memiliki akses ke data yang tersimpan dalam sebuah instance dari kelas (atau kelas contoh atau kelas objek atau objek) mereka berhubungan dengan dan dengan demikian mampu mengontrol keadaan contoh.Hubungan antara kelas dan metode ini disebut mengikat. Sebuah metode yang berhubungan dengan kelas dikatakan terikat ke kelas. Metode dapat terikat ke kelas pada waktu kompilasi (statis mengikat) atau ke suatu objek saat runtime.
Bisa disimpulkan bahwa method adalah kegiatan apapun yang dilakukan oleh kelas.
- Method terbagi atas dua (2) jenis, yaitu :
1. Method dengan Return Value
2. Method tanpa Return Value
4. Enkapsulasi
Enkapsulasi mengacu pada penciptaan mandiri modul yang mengikat fungsi pengolahan data. Merupakan jenis yang ditetapkan pengguna data yang disebut "kelas," dan satu instance dari kelas adalah "objek." Sebagai contoh, dalam sistem penggajian, kelas bisa menjadi manajer, dan Pat dan Jan bisa dua contoh (dua benda) dari kelas Manager. Enkapsulasi menjamin modularitas kode yang baik, yang menjaga rutinitas yang terpisah dan kurang rentan terhadap konflik dengan satu sama lain.
Dengan kata lain, Enkapsulasi merupakan pembungkus Atribuute untuk menghindari dari data yang ilegal.
- Terdapat Dua (2) tahap dalam Enkapsulasi, yaitu:
1. Instance Variable sebagai Private
2. Method sebagai akses.
5. Inheritance ( Pewarisan )
Kelas yang dibuat dalam hirarki, dan warisan memungkinkan struktur dan metode dalam satu kelas yang akan diturunkan hirarki. Itu berarti kurang pemrograman diperlukan saat menambahkan fungsi untuk sistem yang kompleks. Jika langkah yang ditambahkan di bagian bawah hirarki, maka hanya proses dan data yang terkait dengan langkah unik perlu ditambahkan. Segala sesuatu tentang langkah yang diwariskan. Kemampuan untuk menggunakan kembali benda-benda yang ada dianggap sebagai keuntungan utama dari teknologi objek.
Untuk Keyword dalam pewarisan ini adalah extends
6. Polymorfisme
Pemrograman berorientasi obyek memungkinkan prosedur tentang objek yang akan dibuat yang tepat jenis tidak diketahui sampai runtime. Sebagai contoh, sebuah kursor layar dapat mengubah bentuk dari panah ke garis tergantung pada modus program. Rutin untuk memindahkan kursor pada layar dalam menanggapi gerakan mouse akan ditulis untuk "kursor," dan polimorfisme memungkinkan kursor yang untuk mengambil apapun bentuk diperlukan saat runtime. Hal ini juga memungkinkan bentuk baru untuk dengan mudah diintegrasikan.
Bisa disimpulkan bahwa polymorfisme adalah kesamaan Identifier pada Method.
*) Terdapat dua Jenis dalam Polymorfisme, yaitu :
1. Overloading
Kesamaan method pada kelas sama hanya nama Parameter atribut berbeda.
2. Overriding
nama, parameter sama tetapi letaknya berbeda kelas.
TERIMAKASIH,
semoga bermanfaat
Minggu, 25 November 2012
array
ARRAY
array adalah sebuah
struktur data yang terdiri atas banyak variabel dengan tipe data sama, dimana
masing-masing elemen variabel mempunyai nilai indeks.
Setiap elemen array mampu
untuk menyimpan satu jenis data (yaitu: variabel).
Contoh:
public class array {
public static void main (String []arg) {
char [] namaku;
namaku = new char [5];
namaku[0]= 'o';
namaku[1]= 'b';
namaku[2]= 'i';
namaku[3]= 'e';
namaku[4]= 'n';
for (int i = 0; i <namaku.length;
i++) {
System.out.println(namaku[i]);
}
}
}
run:
o
b
i
e
n
BUILD SUCCESSFUL (total
time: 0 seconds)
Array
dalam Array
Contoh :
public class dalamarray
{
public static void main ( String [] arg) {
int angka [][] =
{{2,1,3},{0},{1,2,3},{0,1}};
System.out.println(angka[2][2]);
}
}
run:
3
BUILD SUCCESSFUL (total
time: 0 seconds)
Percobaan:
public class cobaarray {
public static void main ( String [] arg) {
int umur[]= {4,3,2};
double ratarata=0;
for (int i=0; i<umur.length;i++) {
ratarata=ratarata+umur[i];
System.out.println("jumlah siswa
kelas strawberry = " +umur[i]);
}
ratarata=ratarata/umur.length;
System.out.println("rata-rata usia
kelas strawberry =" +ratarata);
}
}
run:
jumlah siswa kelas
strawberry = 4
jumlah siswa kelas
strawberry = 3
jumlah siswa kelas
strawberry = 2
rata-rata usia kelas
strawberry =3.0
BUILD SUCCESSFUL (total
time: 0 seconds)
Untuk mengetahui jumlah
:
public class cobaarray {
public static void main ( String [] arg) {
int umur[]= {4,3,2};
double ratarata=0;
for (int i=0; i<umur.length;i++) {
ratarata=ratarata+umur[i];
System.out.println("jumlah siswa
kelas strawberry = " +umur.length);
}
ratarata=ratarata/umur.length;
System.out.println("rata-rata usia
kelas strawberry =" +ratarata);
}
}
run:
jumlah siswa kelas
strawberry = 3
jumlah siswa kelas
strawberry = 3
jumlah siswa kelas
strawberry = 3
rata-rata usia kelas
strawberry =3.0
BUILD SUCCESSFUL (total
time: 0 seconds)
Percobaan 3 :
public class cobaarray {
public static void main ( String [] arg) {
int [][][] arr3 =
{{{10,20,30},{40,50,60}},
{{11,21,31},{41,51,61}},
{{12,22,32},{42,52,62}}};
System.out.println("Nilai arr3 [0]
: " + arr3 [0][0][0]);
System.out.println("Nilai arr3 [0]
: " + arr3 [0][0][1]);
System.out.println("Nilai arr3 [0]
: " + arr3 [0][0][2]);
System.out.println("Nilai arr3 [0]
: " + arr3 [0][1][0]);
System.out.println("Nilai arr3 [0]
: " + arr3 [0][1][1]);
System.out.println("Nilai arr3 [0]
: " + arr3 [0][1][2]);
System.out.println("Nilai arr3 [1]
: " + arr3 [1][0][0]);
System.out.println("Nilai arr3 [1]
: " + arr3 [1][0][1]);
System.out.println("Nilai arr3 [1]
: " + arr3 [1][0][2]);
System.out.println("Nilai arr3 [1] :
" + arr3 [1][1][0]);
System.out.println("Nilai arr3 [1]
: " + arr3 [1][1][1]);
System.out.println("Nilai arr3 [1]
: " + arr3 [1][1][2]);
System.out.println("Nilai arr3 [2]
: " + arr3 [2][0][0]);
System.out.println("Nilai arr3 [2]
: " + arr3 [2][0][1]);
System.out.println("Nilai arr3 [2]
: " + arr3 [2][0][2]);
System.out.println("Nilai arr3 [2]
: " + arr3 [2][1][0]);
System.out.println("Nilai arr3 [2]
: " + arr3 [2][1][2]);
}
}
run:
Nilai arr3 [0] : 10
Nilai arr3 [0] : 20
Nilai arr3 [0] : 30
Nilai arr3 [0] : 40
Nilai arr3 [0] : 50
Nilai arr3 [0] : 60
Nilai arr3 [1] : 11
Nilai arr3 [1] : 21
Nilai arr3 [1] : 31
Nilai arr3 [1] : 41
Nilai arr3 [1] : 51
Nilai arr3 [1] : 61
Nilai arr3 [2] : 12
Nilai arr3 [2] : 22
Nilai arr3 [2] : 32
Nilai arr3 [2] : 42
Nilai arr3 [2] : 62
BUILD SUCCESSFUL (total
time: 1 second)
Minggu, 21 Oktober 2012
Struktur Kontrol
Pada bab sebelumnya, kita sudah mendapatkan contoh dari program terstruktur, dimana setiap pernyataan dieksekusi setelah pernyataan sebelumnya sesuai dengan urutannya. Pada bagian ini, kita akan mempelajari tentang struktur kontrol dimana kita dapat mengubah cara eksekusi pada pernyataan yang dibuat di program kita.
Pada Struktur Kontrol ini, dibagi menjadi dua bagian, antara lain:
1. Struktur Kontrol Percabangan (if, else, switch)
2. Struktur Kontrol Perulangan (while, do while, for)
1. Struktur Kontrol Percabangan
Percabangan adalah sebuah struktur kontrol yang memerlukan sebuah atau beberapa kondisi sebelum menjalankan program lainnya. Jika telah memenuhi kondisi maka pernyataan di dalam kondisi yang cocok tersebut akan dijalankan sedangkan jika tidak maka akan dicari kondisi yang cocok di dalam kontrol percabangan. Jika masih tidak ditemukan kondisi yang cocok dengan kondisi di dalam percabangan tersebut maka akan dilanjutkan ke instruksi berikutnya di luar percabangan (jika ada dan berhenti jika tidak ada). Ada beberapa instruksi yang dapat kita deklarasikan untuk membuat percabangan di dalam pemrograman java antara lain if, if-elsedan switch.
Kontrol Percabangan
|
Bentuk Instruksi
|
if
| if(kondisi) {
//jalankan instruksi
instruksi;
}
|
if-else
| if (kondisi) { // jalankan jika kondisi true instruksi; } else{ // jalankan jika kondisi false instruksi; } |
switch
| switch (variabel) { case nilai1 : instruksi; // jalankan instruksi break; // hentikan case nilai2 : instruksi; // jalankan instruksi break; // hentikan case nilai3 : instruksi; // jalankan instruksi break; // hentikan default: instruksi; // jalankan instruksi break; // hentikan } |
sebagai contoh :
package nurmuqorrobin;
/**
*@author 1210652035
* @author OP
*/
public class Nurmuqorrobin {
public static void main(String[] args) {
int a=5, b=12;
if (a<b) {
System.out.println("Nilai a lebih kecil daripada nilai b");
}
if (a>b) {
System.out.println("Nilai a lebih besar daripada nilai b");
}
else {
System.out.println("Nilai a lebih kecil daripada nilai b");
}
switch (a) {
case 1 :
System.out.println("Nilai a sama dengan tiga");
case 2 :
System.out.println("Nilai a sama dengan empat");
case 3 :
System.out.println("Nilai a sama dengan lima");
break;
default :
System.out.println("mboh yo");
}
}
}
2. Struktur Kontrol Perulangan
Perulangan merupakan struktur kontrol yang menangani sebuah instruksi yang dilakukan berulang-ulang hingga suatu kondisi terpenuhi. Blok instruksi perulangan akan diulang secara terus-menerus hingga suatu kondisi terpenuhi. Di dalam perulangan harus ada sebuah kondisi yang akan menyebabkan perulangan tersebut terhenti, karena jika kondisi ini tidak ada maka perulangan akan melakukan blok instruksi tersebut secara terus-menerus tanpa henti sehingga ini menyebabkan kesalahan program. Ada beberapa instruksi yang dapat kita deklarasikan untuk membuat percabangan di dalam pemrograman java antara lain for, while dan do-while.
Kontrol Perulangan
|
Bentuk Instruksi
|
for
|
for(inisialisasi;kondisi;batas_data){
instruksi;
}
|
while
| while(kondisi){ instruksi; } |
do-while
| do{ instruksi; }while(kondisi) |
sebagai contoh :
package nurmuqorrobin;
/**
*@author 1210652035
* @author OP
*/
public class Nurmuqorrobin {
public static void main(String[] args) {
int jajal;
for (jajal=0;jajal<12;jajal++) {
System.out.println(jajal+" ");
}
jajal=0;
while (jajal<12) {
System.out.println(jajal+" ");
jajal++;
}
jajal=0;
do{
System.out.println(jajal+" ");
jajal++;
}while (jajal<12);
}
}
Langganan:
Postingan (Atom)