Selasa, 04 Desember 2012

Pemograman Berorientasi Object

Pemrograman berorientasi objek
object-oriented programming (OOP)
        Merupakan paradigma pemrograman yang berorientasikan kepada objek. Semua data dan fungsi di dalam paradigma ini dibungkus dalam kelas-kelas atau objek-objek. Bandingkan dengan logika pemrograman terstruktur. Setiap objek dapat menerima pesan, memproses data, dan mengirim pesan ke objek lainnya,

Konsep dasar dari Pemrograman Berorientasi Objek Pemrograman orientasi-objek menekankan konsep berikut:
1. Kelas/ Class
    kumpulan atas definisi data dan fungsi-fungsi dalam suatu unit untuk suatu tujuan tertentu. Sebagai contoh 'class of dog' adalah suatu unit yang terdiri atas definisi-definisi data dan fungsi-fungsi yang menunjuk pada berbagai macam perilaku/turunan dari anjing. Sebuah class adalah dasar dari modularitas dan struktur dalam pemrograman berorientasi object. Sebuah class secara tipikal sebaiknya dapat dikenali oleh seorang non-programmer sekalipun terkait dengan domain permasalahan yang ada, dan kode yang terdapat dalam sebuah class sebaiknya (relatif) bersifat mandiri dan independen (sebagaimana kode tersebut digunakan jika tidak menggunakan OOP). Dengan modularitas, struktur dari sebuah program akan terkait dengan aspek-aspek dalam masalah yang akan diselesaikan melalui program tersebut. Cara seperti ini akan menyederhanakan pemetaan dari masalah ke sebuah program ataupun sebaliknya.
Bisa dikatakan bahwa  kelas adalah sebuah cetakan.

class patter :
   Modifier Class Identifier {
}

2. Object
    membungkus data dan fungsi bersama menjadi suatu unit dalam sebuah program komputerobjek merupakan dasar dari modularitas dan struktur dalam sebuah program komputer berorientasi objek.
     
3. Method
    Dalam pemrograman berorientasi obyek , metode adalah subroutine (atau prosedur) terkait dengan kelas . Metode menentukan perilaku yang akan ditunjukkan oleh contoh dari kelas terkait pada waktu program dijalankan. Metode memiliki sifat khusus yang pada saat runtime, mereka memiliki akses ke data yang tersimpan dalam sebuah instance dari kelas (atau kelas contoh atau kelas objek atau objek) mereka berhubungan dengan dan dengan demikian mampu mengontrol keadaan contoh.Hubungan antara kelas dan metode ini disebut mengikat. Sebuah metode yang berhubungan dengan kelas dikatakan terikat ke kelas. Metode dapat terikat ke kelas pada waktu kompilasi (statis mengikat) atau ke suatu objek saat runtime.
Bisa disimpulkan bahwa method adalah kegiatan apapun yang dilakukan oleh kelas.
- Method terbagi atas dua (2) jenis, yaitu :
  1. Method dengan Return Value
  2. Method tanpa Return Value

4. Enkapsulasi
    Enkapsulasi mengacu pada penciptaan mandiri modul yang mengikat fungsi pengolahan data. Merupakan jenis yang ditetapkan pengguna data yang disebut "kelas," dan satu instance dari kelas adalah "objek." Sebagai contoh, dalam sistem penggajian, kelas bisa menjadi manajer, dan Pat dan Jan bisa dua contoh (dua benda) dari kelas Manager. Enkapsulasi menjamin modularitas kode yang baik, yang menjaga rutinitas yang terpisah dan kurang rentan terhadap konflik dengan satu sama lain.
Dengan kata lain, Enkapsulasi merupakan pembungkus Atribuute untuk menghindari dari data yang ilegal.
- Terdapat Dua (2) tahap dalam Enkapsulasi, yaitu:
  1. Instance Variable sebagai Private
  2. Method sebagai akses.

5. Inheritance ( Pewarisan )
    Kelas yang dibuat dalam hirarki, dan warisan memungkinkan struktur dan metode dalam satu kelas yang akan diturunkan hirarki. Itu berarti kurang pemrograman diperlukan saat menambahkan fungsi untuk sistem yang kompleks. Jika langkah yang ditambahkan di bagian bawah hirarki, maka hanya proses dan data yang terkait dengan langkah unik perlu ditambahkan. Segala sesuatu tentang langkah yang diwariskan. Kemampuan untuk menggunakan kembali benda-benda yang ada dianggap sebagai keuntungan utama dari teknologi objek.
     Untuk Keyword dalam pewarisan ini adalah extends

6. Polymorfisme
    Pemrograman berorientasi obyek memungkinkan prosedur tentang objek yang akan dibuat yang tepat jenis tidak diketahui sampai runtime. Sebagai contoh, sebuah kursor layar dapat mengubah bentuk dari panah ke garis tergantung pada modus program. Rutin untuk memindahkan kursor pada layar dalam menanggapi gerakan mouse akan ditulis untuk "kursor," dan polimorfisme memungkinkan kursor yang untuk mengambil apapun bentuk diperlukan saat runtime. Hal ini juga memungkinkan bentuk baru untuk dengan mudah diintegrasikan.
   Bisa disimpulkan bahwa polymorfisme adalah kesamaan Identifier pada Method.
*) Terdapat dua Jenis dalam Polymorfisme, yaitu :
  1. Overloading
       Kesamaan method pada kelas sama hanya nama Parameter atribut berbeda.
  2. Overriding
       nama, parameter sama tetapi letaknya berbeda kelas.

TERIMAKASIH,
semoga bermanfaat
    

Minggu, 25 November 2012

array


                                        ARRAY

array adalah sebuah struktur data yang terdiri atas banyak variabel dengan tipe data sama, dimana masing-masing elemen variabel mempunyai nilai indeks.
Setiap elemen array mampu untuk menyimpan satu jenis data (yaitu: variabel).

Contoh:
public class array {
    public static void main (String []arg) {
        char [] namaku;
        namaku = new char [5];
        namaku[0]= 'o';
        namaku[1]= 'b';
        namaku[2]= 'i';
        namaku[3]= 'e';
        namaku[4]= 'n';
        for (int i = 0; i <namaku.length; i++) {
            System.out.println(namaku[i]);
           
        }  
        }
    }

run:
o
b
i
e
n
BUILD SUCCESSFUL (total time: 0 seconds)

Array dalam Array
Contoh :
public class dalamarray {
  public static void main ( String [] arg) {
      int angka [][] = {{2,1,3},{0},{1,2,3},{0,1}};
      System.out.println(angka[2][2]);
  } 
}
run:
3
BUILD SUCCESSFUL (total time: 0 seconds)








Percobaan:

public class cobaarray {
    public static void main ( String [] arg) {
        int umur[]= {4,3,2};
        double ratarata=0;
        for (int i=0; i<umur.length;i++) {
        ratarata=ratarata+umur[i];
        System.out.println("jumlah siswa kelas strawberry = " +umur[i]);
        }
        ratarata=ratarata/umur.length;
        System.out.println("rata-rata usia kelas strawberry =" +ratarata);
    }
   
}
run:
jumlah siswa kelas strawberry = 4
jumlah siswa kelas strawberry = 3
jumlah siswa kelas strawberry = 2
rata-rata usia kelas strawberry =3.0
BUILD SUCCESSFUL (total time: 0 seconds)

Untuk mengetahui jumlah :
public class cobaarray {
    public static void main ( String [] arg) {
        int umur[]= {4,3,2};
        double ratarata=0;
        for (int i=0; i<umur.length;i++) {
        ratarata=ratarata+umur[i];
        System.out.println("jumlah siswa kelas strawberry = " +umur.length);
        }
        ratarata=ratarata/umur.length;
        System.out.println("rata-rata usia kelas strawberry =" +ratarata);
    }
   
}
run:
jumlah siswa kelas strawberry = 3
jumlah siswa kelas strawberry = 3
jumlah siswa kelas strawberry = 3
rata-rata usia kelas strawberry =3.0
BUILD SUCCESSFUL (total time: 0 seconds)















Percobaan 3 :

public class cobaarray {
    public static void main ( String [] arg) {
        int [][][] arr3 = {{{10,20,30},{40,50,60}},
                {{11,21,31},{41,51,61}},
                {{12,22,32},{42,52,62}}};
        System.out.println("Nilai arr3 [0] : " + arr3 [0][0][0]);
        System.out.println("Nilai arr3 [0] : " + arr3 [0][0][1]);
        System.out.println("Nilai arr3 [0] : " + arr3 [0][0][2]);
        System.out.println("Nilai arr3 [0] : " + arr3 [0][1][0]);
        System.out.println("Nilai arr3 [0] : " + arr3 [0][1][1]);
        System.out.println("Nilai arr3 [0] : " + arr3 [0][1][2]);
        System.out.println("Nilai arr3 [1] : " + arr3 [1][0][0]);
        System.out.println("Nilai arr3 [1] : " + arr3 [1][0][1]);
        System.out.println("Nilai arr3 [1] : " + arr3 [1][0][2]);
        System.out.println("Nilai arr3 [1] : " + arr3 [1][1][0]);
        System.out.println("Nilai arr3 [1] : " + arr3 [1][1][1]);
        System.out.println("Nilai arr3 [1] : " + arr3 [1][1][2]);
        System.out.println("Nilai arr3 [2] : " + arr3 [2][0][0]);
        System.out.println("Nilai arr3 [2] : " + arr3 [2][0][1]);
        System.out.println("Nilai arr3 [2] : " + arr3 [2][0][2]);
        System.out.println("Nilai arr3 [2] : " + arr3 [2][1][0]);
        System.out.println("Nilai arr3 [2] : " + arr3 [2][1][2]);
          }
   }
run:
Nilai arr3 [0] : 10
Nilai arr3 [0] : 20
Nilai arr3 [0] : 30
Nilai arr3 [0] : 40
Nilai arr3 [0] : 50
Nilai arr3 [0] : 60
Nilai arr3 [1] : 11
Nilai arr3 [1] : 21
Nilai arr3 [1] : 31
Nilai arr3 [1] : 41
Nilai arr3 [1] : 51
Nilai arr3 [1] : 61
Nilai arr3 [2] : 12
Nilai arr3 [2] : 22
Nilai arr3 [2] : 32
Nilai arr3 [2] : 42
Nilai arr3 [2] : 62
BUILD SUCCESSFUL (total time: 1 second)

Minggu, 21 Oktober 2012

Struktur Kontrol


Pada bab sebelumnya, kita sudah mendapatkan contoh dari program terstruktur, dimana setiap pernyataan dieksekusi setelah pernyataan sebelumnya sesuai dengan urutannya. Pada bagian ini, kita akan mempelajari tentang struktur kontrol dimana kita dapat mengubah cara eksekusi pada pernyataan yang dibuat di program kita.


Pada Struktur Kontrol ini, dibagi menjadi dua bagian, antara lain:
1. Struktur Kontrol Percabangan (if, else, switch)
2. Struktur Kontrol Perulangan (while, do while, for)

1. Struktur Kontrol Percabangan
    Percabangan adalah sebuah struktur kontrol yang memerlukan sebuah atau beberapa kondisi sebelum menjalankan program lainnya. Jika telah memenuhi kondisi maka pernyataan di dalam kondisi yang cocok tersebut akan dijalankan sedangkan jika tidak maka akan dicari kondisi yang cocok di dalam kontrol percabangan. Jika masih tidak ditemukan kondisi yang cocok dengan kondisi di dalam percabangan tersebut maka akan dilanjutkan ke instruksi berikutnya di luar percabangan (jika ada dan berhenti jika tidak ada). Ada beberapa instruksi yang dapat kita deklarasikan untuk membuat percabangan di dalam pemrograman java antara lain ifif-elsedan switch.

 Kontrol Percabangan 
Bentuk Instruksi
 if
if(kondisi) {
   //jalankan instruksi
   instruksi;
}
 if-else
if (kondisi) {
   // jalankan jika kondisi true
   instruksi;
}
else{
   // jalankan jika kondisi false
   instruksi;
}
 switch
switch (variabel) {
   case nilai1 :
      instruksi; // jalankan instruksi
      break;     // hentikan
   case nilai2 :
      instruksi; // jalankan instruksi
      break;     // hentikan
   case nilai3 :
      instruksi; // jalankan instruksi
      break;     // hentikan
   default: 
      instruksi; // jalankan instruksi
      break;     // hentikan
}

sebagai contoh :

package nurmuqorrobin;

/**
 *@author 1210652035
 * @author OP
 */
public class Nurmuqorrobin {
    public static void main(String[] args) {
        int a=5, b=12;
        if (a<b) {
            System.out.println("Nilai a lebih kecil daripada nilai b");
        }
        if (a>b) {
            System.out.println("Nilai a lebih besar daripada nilai b");
        }
        else {
            System.out.println("Nilai a lebih kecil daripada nilai b");
        }
        switch (a) {
            case 1 :
                System.out.println("Nilai a sama dengan tiga");
            case 2 :
                System.out.println("Nilai a sama dengan empat");
            case 3 :
                System.out.println("Nilai a sama dengan lima");
                break;
            default :
                System.out.println("mboh yo");
        }
    }
}

2. Struktur Kontrol Perulangan
    Perulangan merupakan struktur kontrol yang menangani sebuah instruksi yang dilakukan berulang-ulang hingga suatu kondisi terpenuhi. Blok instruksi perulangan akan diulang secara terus-menerus hingga suatu kondisi terpenuhi. Di dalam perulangan harus ada sebuah kondisi yang akan menyebabkan perulangan tersebut terhenti, karena jika kondisi ini tidak ada maka perulangan akan melakukan blok instruksi tersebut secara terus-menerus tanpa henti sehingga ini menyebabkan kesalahan program. Ada beberapa instruksi yang dapat kita deklarasikan untuk membuat percabangan di dalam pemrograman java antara lain for, while dan do-while.


 Kontrol Perulangan 
Bentuk Instruksi
 for

for(inisialisasi;kondisi;batas_data){
   instruksi;
}
while

while(kondisi){
   instruksi;
}
 do-while

do{
   instruksi;
}while(kondisi)
sebagai contoh :
package nurmuqorrobin;

/**
 *@author 1210652035
 * @author OP
 */
public class Nurmuqorrobin {
    public static void main(String[] args) {
        int jajal;
        for (jajal=0;jajal<12;jajal++) {
        System.out.println(jajal+" ");
        }
        jajal=0;
        while (jajal<12) {
            System.out.println(jajal+" ");
            jajal++;
        }
        jajal=0;
        do{
            System.out.println(jajal+" ");
            jajal++;
        }while (jajal<12);
    }
}